Ini Cara Mengelola Uang Biar Cepat Kaya

Zulkifli Fahmi
Rabu, 5 Juli 2023 18:02:02


Banyak yang bertanya-tanya, penting manakah, menghasilkan uang atau mengatur keuangan? Bicara masalah itu, tentunya tak lepas dari gaya hidup seseorang. Di antaranya, terkait pengeluaran yang dilakukan setiap bulannya.
Menurut laman Kemenkeu, penghasilan yang besar belum tentu menghasilkan aset yang besar pula. Kuncinya ada di mengatur keuangan. Ini yang perlu dipahami seseorang agar tak terjerumus dalam lilitan ekonomi.
Baca: Ini Tips Mengelola Keuangan Rumah Tangga dengan Baik, Catat ya!
Setidaknya ada tiga cara atau metode untuk mengelola keuangan. Ketiganya yakni sebagai berikut;
1. Metode 50-30-20
Metode 50-30-20 ini dipopulerkan Senator Elizabeth Warren dan Amelia Warren Tyagi dalam buku All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan.
Cara mengelola keuangan ini sangat diminati kaum milenial. Terutama mereka yang sudah mulai bekerja dan ingin belajar mengatur keuangannya.
Intinya, prinsip ini membagi pendapatannya untuk dialokasikan pada tiga bagian. Rumusannya, 50 persen untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen disimpan.
3. Metode 70-10-10-10
Metode Budgeting ini dipopulerkan seorang pengusaha, penulis, dan motivator asal Amerika Jim Rohn. Inti dari metode ini membagi penghasilan yang diperoleh ke dalam empat kelompok.
Di mana, 70 persen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk pula di dalamnya hiburan. Kemudian, 10 persen pertama untuk tabungan masa pensiun, 10 persen kedua diinvestasikan, dan 10 persen disedekahkan.
Dalam memutuskan berinvestasi pun harus memiliki pengetahuan yang lebih lanjut. Jangan sampai dana yang diinvestasikan malah tidak memberikan keuntungan atau bahkan merugi.
3. Metode Kakeibo
Metode ini pertama kali dikenalkan jurnalis asal Jepang Makoto Hani pada 1904 lalu. Banyak ibu rumah tangga yang menggunakan metode ini untuk mengatur keuangannya.
Cara mengelola keuangan ini kembali dipopulerkan lewat tulisan Fumiko Chiba dalam buku berjudul Kakeibo: The Japanese Art of Saving Money pada 2017.
Ada empat pertanyaan dasar yang harus dijawab sebelum mengelola keuangan ini. Empat pertanyaan itu yakni, Berapa banyak uang yang kamu miliki? Berapa jumlah uang yang ingin kamu simpan? Seberapa besar dana yang rutin kamu belanjakan? Bagaimana kamu bisa meningkatkan uang yang kamu tabung?
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menerapkan metode kakeibo adalah:
Catat seluruh pemasukan yang kamu terima di awal bulan, baik dari pemasukan rutin seperti gaji bulanan maupun penghasilan tambahan.
Sisihkan uang yang ingin kamu tabung di bulan tersebut. Kemudian, alokasikan sisanya ke dalam beberapa pos pengeluaran yang terbagi menjadi empat kategori:
1. Survival atau kebutuhan pokok seperti biaya makan, tagihan, cicilan, dan kewajiban lainnya.
2. Optional atau kebutuhan sekunder mencakup hiburan, makan di luar, dan sebagainya.
3. Culture atau kebutuhan untuk tambah wawasan contohnya buku, film, majalah, dan lain-lain.
4. Extra atau pengeluaran lainnya seperti kado, perbaikan rumah, pemeliharaan kendaraan bermotor, dan sebagainya.
Empat pos pengeluaran itu harus kamu sesuaikan sendiri sesuai kebutuhan. Misalnya dengan membuat pembagian yang lebih spesifik.
Kamu bisa menyimpannya di dalam amplop dengan warna yang berbeda dan beri kode atau nama sesuai tujuan pengeluaran. Jangan lupa dicatat setiap pengeluaran dari setiap amplop itu.
Setiap akhir bulan, kamu bisa evaluasi aktivitas keuangan itu. Cek pos mana yang lebih hemat dan cepat habis dari budgeting itu. Evaluasi itu menjadi panduanmu untuk melakukan penyesuaian kembali pada bulan berikutnya.
Baca: Peluang Investasi Baru di Jawa Tengah, Taj Yasin: Energi Baru Terbarukan
Selain tiga metode itu tentu banyak cara mengatur keuangan yang diberikan sejumlah tokoh sukses lainnya. Mungkin, sebelumnya kita hanya fokus kerja dan mendapatkan uang, tapi belum memahami cara mengatur uang. Akibatnya, tanpa disadari uang kita habis sebelum akhir bulan.
Inilah pentingnya memanajemen keuangan. Dalam mengatur keuangan ini, tentu harus dimulai dari gaya hidup kita sendiri. Apapun metodenya, harus disesuaikan kebutuhan dan prioritas serta perlu komitmen juga konsistensi dari diri sendiri.