Bingung Bahan Skincare untuk Kulit Berminyak? Ini Rekomendasinya

Murianews, Kudus – Banyak orang, khususnya kaum wanita yang merasa terganggu dengan kulit wajah berminyak. Pasalnya, kulit berminyak ini seringkali dianggap bisa menjadi penyebab munculnya jerawat. Sebagian wanita ada yang merasa bingung untuk mengatasi kulit berminyak ini. Mereka merasa khawatir jika salah memilih produk skincare yang justru berakibat tidak baik pada kulit wajah. Jangan khawatir. Masalah kulit berminyak bisa diatasi, salah satunya dengan memilih bahan skincare atau produk perawatan kulit yang tepat. Baca juga: Ini Cara Membuat Serum Wajah Sendiri di Rumah, Gak Susah kok! Melansir dari Halodoc, Sabtu (26/11/2022), skincare untuk kulit berminyak harus mengandung bahan-bahan yang mengurangi minyak, tapi tidak membuat kulit kering. Lantas, apa saja rekomendasi bahan skincare untuk kulit berminyak? Berikut ini pilihan bahan skincare untuk kulit berminyak: 1. Dimethicone Dimethicone merupakan bahan yang meniru minyak, membuat kulit terasa sehat, tapi kering setelah digunakan. Dengan begitu kulit berminyak tidak akan tampak tambah berminyak. Bisa dibilang dimethicone adalah bahan pelembab yang bebas minyak. Selain itu, dimethicone tidak menyumbat pori-pori, sehingga dapat mencegah kulit berjerawat. 2. Asam glikolat Bahan skincare untuk kulit berminyak berikutnya adalah asam glikolat. Asam glikolat adalah bahan yang bermanfaat untuk kulit berminyak, terutama jika cenderung berjerawat. Menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung asam glikolat dapat membantu mengurangi minyak berlebih dan mencegah penyumbatan pori-pori yang menyebabkan jerawat. 3. Hyaluronic acid Memiliki kulit berminyak bukan berarti kamu tidak memerlukan pelembap. Sebab minyak tidak sama dengan kelembapan. Lagi pula, kulit berminyak mudah terkelupas dan dehidrasi akibat bahan keras yang sering digunakan untuk mengontrol minyak. Pemilik kulit berminyak harus menghindari minyak mineral dan petrolatum dalam produk perawatan kulit, karena bahan tersebut dapat menyumbat pori-pori. Pilihlah pelembap bebas minyak yang mengandung hyaluronic acid, yang sangat menghidrasi kulit tetapi bersifat ringan. 4. Niacinamide Menurut penelitian niacinamide merupakan bahan perawatan kulit yang dapat menyerap sebum atau minyak alami kulit. Niacinamide merupakan bahan yang memperkuat penghalang kulit, merangsang produksi kolagen alami. Alhasil, lapisan luar kulit jadi lebih kuat dan meningkatkan pembaruan permukaan kulit, serta memperbaiki tampilan kulit yang rusak. 5. Retinol Turunan vitamin A ini umumnya ditemukan dalam formulasi antipenuaan yang menargetkan masalah seperti kerutan dan hiperpigmentasi. Meski begitu retinol juga efektif untuk mengatasi kulit berminyak. Retinol bekerja dengan membangun kolagen dan mengencangkan kulit, sehingga menjaga pori-pori lebih kecil. Dengan begitu pori-pori mengeluarkan lebih sedikit minyak. 6. Salicylic Acid Banyak orang yang salah mengira, bahwa sering mencuci wajah adalah cara terbaik untuk mencegah kulit berminyak. Padahal, membersihkan kulit secara berlebihan dapat berisiko pada pengelupasan berlebih pada kulit. Hal tersebut dapat mengakibatkan produksi minyak juga menjadi berlebihan. Ahli dermatologis merekomendasikan untuk mencuci wajah hanya dua kali sehari dengan formula yang ditargetkan. Misalnya dengan menggunakan produk perawatan kulit berbahan salicylic acid.  Salicylic acid bersifat lipofilik, artinya menyukai minyak. Ia masuk ke pori-pori yang merupakan folikel sebaceous yang diisi dengan minyak, dan kemudian menyedot minyak keluar. Itulah pilihan bahan skincare untuk kulit berminyak yang perlu diketahui. Setelah mengetahui bahan-bahan yang direkomendasikan, selanjutnya kamu perlu mempertahankan rutinitas perawatan kulit terbaik untuk kulit berminyak. Pastikan untuk selalu membersihkan kulit dengan pembersih eksfoliasi pagi dan malam, kemudian:

• Gunakan toner yang mengandung salicylic acid atau asam glikolat.
• Rawat kulit dengan serum retinol.
• Lembapkan kulit pagi dan malam hari dengan produk pelembap yang ringan.

    Penulis: Dani Agus Editor: Dani Agus Sumber: halodoc.com