Keseringan Gunakan Masker Wajah ternyata Bisa Berpotensi Alami Maskne
Murianews
Sabtu, 5 November 2022 20:11:53
MURIANEWS, Kudus – Pemakaian masker wajah kini sudah bukan pemandangan yang aneh. Pasalnya, hampir semua orang diharuskan memakai masker saat beraktfitas semenjak adanya pandemi Covid-19.
Pemakaian masker ini merupakan salah satu upaya pencegahan Covid-19 dan gangguan kesehatan lainnya. Oleh sebab itulah, masker menjadi sebuah kebutuhan bagi semua orang ketika pandemi.
Meski banyak manfaatnya, namun penggunaan masker juga bisa membawa dampak pada kulit. Yakni, kulit rentan mengalami masalah yang disebut
maskne alias jerawat.
Baca juga: Ini Perbedaan Purging dan Jerawat Breakout yang Penting Diketahui, Sering Dianggap SamaLantas, mengapa maskne bisa terjadi? Apa saja upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasinya?
Penyebab Terjadinya MaskneMelansir dari Halodoc, Sabtu (5/11/2022), kulit secara alami menumpuk keringat dan minyak sepanjang hari. Ketika kulit wajah tertutup seharian oleh masker, ada kelembapan ekstra dari hembusan pernapasan.
Belum lagi gesekan antara masker dan kulit, semuanya dapat memicu terjadinya maskne. Jerawat yang disebut maskne biasanya tumbuh di area wajah yang tertutup masker.
Masker dapat menyebabkan pH alami kulit kamu berubah. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan bakteri dan ragi yang berlebihan, iritasi, pori-pori tersumbat, dan peningkatan risiko munculnya jerawat.
Jika kamu menemukan area yang ditutupi oleh masker tiba-tiba dikerubungi jerawat, itu kemungkinan adalah maskne. Area yang dimaksud adalah pipi bagian bawah, dagu, bibir, rahang, dan hidung.
Tergantung pada jenis kulit yang kamu miliki, maskne dapat muncul sebagai papula dan pustula inflamasi (jerawat kecil), kista jerawat (jerawat dalam), dan/atau komedo. Selain itu, ini juga dapat muncul secara berkelompok atau hanya satu atau dua pada satu waktu.
Orang yang memiliki kulit berminyak akan lebih rentan mengalami maskne, seperti komedo putih dan jerawat kecil. Sementara orang dengan kulit kering dan sensitif kemungkinan akan mengalami lebih banyak iritasi dan ruam.Selain itu, kamu mungkin mengalami jerawat yang bahkan tidak terkait dengan masker secara khusus, tetapi hanya stres dari berbagai hal terkait pandemi. Jika kamu menemukan jerawat kistik yang dalam, ini mungkin terjadi karena pergolakan hormon stres kortisol.
Tips PencegahannyaHal terpenting yang dapat kamu lakukan untuk mencegah munculnya maskne adalah menjaga kebersihan masker dan wajah. Cucilah wajah dengan sabun khusus wajah yang paling cocok untuk kulit, dan pakai pelembap setiap malam.Jauhkan wajah dari produk berminyak yang dapat memperburuk kondisi maskne dan pilihlah tabir surya dan pelembap versi bebas minyak. Kamu juga dapat memilih riasan berbasis mineral atau tidak menggunakan riasan sama sekali, untuk hasil yang lebih baik.Selain itu, kamu juga bisa mendukung pelindung kulit yang sehat sebaik mungkin. Lapisan terluar kulit, yang terdiri dari ceramide dan asam lemak, berperan penting dalam melindungi kulit dari iritasi dan bakteri. Lapisan ini melemah seiring bertambahnya usia, jadi penting untuk memakai pelembap ringan dan bebas minyak untuk menjaga kesehatan kulit.Dalam hal menjaga kebersihan masker, sebagian besar bahan masker kemungkinan besar akan menghasilkan bakteri yang sama. Jika kamu ingin mencoba beberapa opsi berbeda, coba pilih masker berbahan sutra untuk kulit yang rentan berjerawat, masker sekali pakai atau masker bedah, setiap kali keluar rumah.Ketahuilah bahwa masker kain yang tipis atau ringan menawarkan lebih banyak sirkulasi udara. Ini berarti perlindungan terhadap virus mungkin lebih buruk. Namun, jika memilih untuk memakai masker kain, cucilah masker setiap satu hingga dua hari, tergantung seberapa sering kamu memakainya. Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: halodoc.com
[caption id="attachment_264188" align="alignleft" width="1280"]

Ilustrasi memakai masker (pixabay.com)[/caption]
MURIANEWS, Kudus – Pemakaian masker wajah kini sudah bukan pemandangan yang aneh. Pasalnya, hampir semua orang diharuskan memakai masker saat beraktfitas semenjak adanya pandemi Covid-19.
Pemakaian masker ini merupakan salah satu upaya pencegahan Covid-19 dan gangguan kesehatan lainnya. Oleh sebab itulah, masker menjadi sebuah kebutuhan bagi semua orang ketika pandemi.
Meski banyak manfaatnya, namun penggunaan masker juga bisa membawa dampak pada kulit. Yakni, kulit rentan mengalami masalah yang disebut
maskne alias jerawat.
Baca juga: Ini Perbedaan Purging dan Jerawat Breakout yang Penting Diketahui, Sering Dianggap Sama
Lantas, mengapa maskne bisa terjadi? Apa saja upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasinya?
Penyebab Terjadinya Maskne
Melansir dari Halodoc, Sabtu (5/11/2022), kulit secara alami menumpuk keringat dan minyak sepanjang hari. Ketika kulit wajah tertutup seharian oleh masker, ada kelembapan ekstra dari hembusan pernapasan.
Belum lagi gesekan antara masker dan kulit, semuanya dapat memicu terjadinya maskne. Jerawat yang disebut maskne biasanya tumbuh di area wajah yang tertutup masker.
Masker dapat menyebabkan pH alami kulit kamu berubah. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan bakteri dan ragi yang berlebihan, iritasi, pori-pori tersumbat, dan peningkatan risiko munculnya jerawat.
Jika kamu menemukan area yang ditutupi oleh masker tiba-tiba dikerubungi jerawat, itu kemungkinan adalah maskne. Area yang dimaksud adalah pipi bagian bawah, dagu, bibir, rahang, dan hidung.
Tergantung pada jenis kulit yang kamu miliki, maskne dapat muncul sebagai papula dan pustula inflamasi (jerawat kecil), kista jerawat (jerawat dalam), dan/atau komedo. Selain itu, ini juga dapat muncul secara berkelompok atau hanya satu atau dua pada satu waktu.
Orang yang memiliki kulit berminyak akan lebih rentan mengalami maskne, seperti komedo putih dan jerawat kecil. Sementara orang dengan kulit kering dan sensitif kemungkinan akan mengalami lebih banyak iritasi dan ruam.
Selain itu, kamu mungkin mengalami jerawat yang bahkan tidak terkait dengan masker secara khusus, tetapi hanya stres dari berbagai hal terkait pandemi. Jika kamu menemukan jerawat kistik yang dalam, ini mungkin terjadi karena pergolakan hormon stres kortisol.
Tips Pencegahannya
Hal terpenting yang dapat kamu lakukan untuk mencegah munculnya maskne adalah menjaga kebersihan masker dan wajah. Cucilah wajah dengan sabun khusus wajah yang paling cocok untuk kulit, dan pakai pelembap setiap malam.
Jauhkan wajah dari produk berminyak yang dapat memperburuk kondisi maskne dan pilihlah tabir surya dan pelembap versi bebas minyak. Kamu juga dapat memilih riasan berbasis mineral atau tidak menggunakan riasan sama sekali, untuk hasil yang lebih baik.
Selain itu, kamu juga bisa mendukung pelindung kulit yang sehat sebaik mungkin. Lapisan terluar kulit, yang terdiri dari ceramide dan asam lemak, berperan penting dalam melindungi kulit dari iritasi dan bakteri. Lapisan ini melemah seiring bertambahnya usia, jadi penting untuk memakai pelembap ringan dan bebas minyak untuk menjaga kesehatan kulit.
Dalam hal menjaga kebersihan masker, sebagian besar bahan masker kemungkinan besar akan menghasilkan bakteri yang sama. Jika kamu ingin mencoba beberapa opsi berbeda, coba pilih masker berbahan sutra untuk kulit yang rentan berjerawat, masker sekali pakai atau masker bedah, setiap kali keluar rumah.
Ketahuilah bahwa masker kain yang tipis atau ringan menawarkan lebih banyak sirkulasi udara. Ini berarti perlindungan terhadap virus mungkin lebih buruk. Namun, jika memilih untuk memakai masker kain, cucilah masker setiap satu hingga dua hari, tergantung seberapa sering kamu memakainya.
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber: halodoc.com