Sabtu, 9 Desember 2023

Ini Perbedaan Batik Klasik dengan Batik Kontemporer

Vega Ma'arijil Ula
Selasa, 31 Oktober 2023 15:46:00
Penanggung Jawab Produksi Omah Batik-Ku Muhammad Fadloli menunjukkan produk batik di Kabupaten Kudus. (Murianews/Vega Maarijil Ula)

Murianews, Kudus – Batik menjadi salah satu karya bangsa yang sudah ada sejak dulu. Dalam perkembangan ini, muncul beragam motif-motif baru yang kemudian menjadi batik kontemporer.

Meski begitu, batik klasik masih tetap eksis hingga kini. Salah satunya di Kabupaten Kudus yang sudah ada sejak 1800an.

Penanggung Jawab Produksi Omah Batik-Ku Muhammad Fadloli mengatakan, ada perbedaan yang sangat jelas dari batik klasik dan batik kontemporer itu. Yang paling jelas tentunya motif yang digunakan.

Kemudian, proses pembuatannya. Pewarnaan, batik klasik menggunakan sistem tutup dan celup. Fadloli menjelaskan, pewarnaan tutup dan celup itu yakni satu kain batik dapat diwarnai sampai tiga kali proses pewarnaan.

Selain itu, proses pencatingannya dilakukan secara bolak-balik. Ukuran cucuk canting yang digunakan yakni 0 sampai 3.

”Satu batik diwarnai sampai tiga warna. Biasanya proses pembuatan satu batik memakan waktu satu bulan,” katanya, Selasa (31/10/2023).

Sedangkan batik kontemporer motifnya sudah lebih modern. Batik kontemporer ini hadir di Kudus pada 2005 lalu.

”Motifnya lebih modern dan proses pencantingannya satu kali menggunakan canting ukuran besar,” sambungnya.

Ia menambahkan, proses pewarnaannya menggunakan proses colet. Yakni seperti menguas dan dapat dilakukan dengan satu kali proses pewarnaan.

”Proses menguasnya bisa langsung warna-warni. Misalnya warna dasarnya hitam, kemudian bunganya menggunakan warna merah,” terangnya.

Fadloli menjelaskan, batik kontemporer cenderung lebih mudah proses pembuatannya. Terlebih, menurutnya batik kontemporer tidak memperhatikan isen-isen.

”Batik kontemporer motifnya dapat diambil dari berbagai hal karena batik kontemporer tidak memperhatikan isen-isen,” imbuhnya.

 

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar